SETTING ELEKTRIK LOGGING

SETTING ELEKTRIK LOGGING RecsaLOG




I. SETING POSISI ALAT 
1. BASIC UNIT \ RecsaLOG\ Digital Data Logger (DDL) Posisi tempat Posisi terhadap mesin bor Posisi terhadap lobang bor 2. WINCH CABLE Posisi winch kable terhadap mesin bor Posisi winch kable terhadap lobang bor 3. ROLLER SHAVE Posisi terhadap lobang bor dan winch cable 4. PROBE Cara setting pada head connector Cara setting terhadap lobang bor 5. GENSET II. SET UP ALAT Connector-connector Pesiapan penyimpanan data \disket Pemasangan kabel Mud Pit III .OPERASIONAL PENGUKURAN Pengukuran GR, SD, LD, dan Caliper (Probe FGDC) Pengukuran Spontaneous Potensial dan Resistivity (Probe SPR) IV. PERLAKUAAN TERHADAP PROBE IV.TROUBLE SHOOTING Slip Ring Probe Shave Connector I.SETTING ALAT ELEKTRIK LOGGING






1. 1. POSISI BASIC UNIT /Digital Data Logger (DDL) dan Laptop Sebelum melakukan pengukuran kita harus melakukan observasi tempat dimana kita akan melakukan atau meletakkan alat, tempat yang baik adalah: Kering Rata /datar Aman terhadap ranting atau pohon Aman terhadap terik matahari dan hujan Meletakkan basic unit (Laptop dan DDL) juga harus jauh dari mesin bor sesuaikan dengan panjang connectors shave. Sebaiknya meletakan basic unit sejajar dengan winch cable untuk memudahkan kita mengontrol saat melakukan pengukuran. Pastikan basic unit tidak terkena langsung terik matahari, karena jika terkena akan mempengaruhi layar laptop pengukuran dan akan menyebabkan DDL dan Laptop Overheat.
1. 2. SPEED CONTROL Letakkan posisi Speed Control dekat dengan operator agar mempermudah pengaturan kecepatan turun ataupun naik dari probe.
1. 3. POSISI WINCH CABLE Posisi winch cable biasanya sejajar, tidak terlalu jauh dengan basic unit/ laptop, untuk memudahkan kita mengontrol, merapikan dan membersihkan winch. Tempatnya adalah: Kering Datar / rata Lurus dengan lobang bor dan Roller shave Letak Winch Cable harus lurus dengan lubang bor dan Roller shave pastikan tidak ada halangan terhadap kabel winch. Jika kita akan melakukan pengukuran bor dalam sebaiknya winch cable beri tahanan di depan agar tidak tergeser saat kita menarik probe kearah atas.
1. 4. POSISI ROLLER SHAVE Usahakan posisi rollers shave minimal 1.50 m diatas permukaan tanah dan maksimal 3.00 m diatas permukaan tanah.Sedangkan letaknya adalah: Tegak lurus dengan lubang bor (head connector ditengah lobang bor). Lurus dengan winch cable. Jangan sampai terbalik, pengunci kabel harus berada di belakang, pastikan jika sedang melakukan pengukuran pengunci dalam keadaan terkunci untuk mengamankan kabel winch agar jangan sampai keluar jalur shave. Perhatikan! Tali pengaman Shave jangan sampai ada yang terlepas terutama tali pengaman kabel winch.
1. 5. POSISI PROBE Natural/ Density/ Caliper Probe (FGDC Probe): Setelah yakin akan keamanan dan posisi shave pasanglah probe FGDC ke head connector winch cable sesuai dengan posisi box dan pin. Apabila keadaan probe tidak berada di titik nol, misalnya ada casing nongol atau diatas head spindel ukurlah berapa panjang ke titik nol permukaan tanah, kemudian samakan dengan titik nol probe. Ketika memasangkan source ke ujung probe perhatikan jangan sampai kontak langsung dengan kita karena bahaya akan radiasi yang dipancarkan. Dan ketika akan melakuakn signal test pastikan probe sudah diposisikan pada lubang bor jangan melakukan signal test ketika source dipasang atau ada orang yang dekat dengan probe. Spontaneous Potential/ Resistivity (SPR Probe): Titik nol dari SPR Probe sama dengan FGDC Probe dan posisikan switch pada DDL di analog dan pasangkan Mud Pit connector yang berada dibelakang DDL, tancapkan mud pit di tanah yang basah/ ada airnya, biasa di test pit.


1. 6. POSISI GENSET Posisi genset jangan sampai mengganggu operasional pengukuran dan pastikan jangan sampai kena gangguan, sesuaikan dengan panjangnya connector power. Dan lindungi genset dari hujan dan juga pastikan bahan bakar yang tersedia cukup untuk melakukan pengukuran.

II. SET UP ALAT: Setelah kita mengatur posisi, selanjutnya yang kita lakukan adalah: Pemasangan connector Pasang kabel pada masing-masing konektor, kabel slipring (5 pin) menghubungkan DDL dengan Sheave dan kabel Encoder (4 pin) menghubungkan DDL dengan winch. Pasang kabel speed control dengan motor pengerak pada winch. Pasangkan kabel serial untuk menghubungkan DDL dengan Laptop. Pasangkan kabel power pada DDL dan Speed Control ke sumber listrik (Genset). Penyimpanan data Sebelum melakukan pengukuran lakukan running test untuk mengecek signal (pada program Recsalog untuk penggunaan probe FGDC respon yang diberikan terlihat pada channel 2-4 dan untuk probe SPR pada channel 7&8 sedangkan channel 1 adalah signal depth probing). Pada saat pengukuran, kecepatan dan kedalaman probe dapat dimonitar melalui laptop, setelah melakukan pengukuran, data yang diperoleh disimpan dalam harddisk dalam bentuk LAS file (.LAS). Pengolahan data dapat dilakukan setelah kembali di camp. Pengolahan data dengan menggunakan software WellCAD. 

III .OPERASIONAL PENGUKURAN


1. 1. Pengukuran Gamma Ray, Density, dan Caliper: Sebelum melakukan pengukuran tanyakan kondisi lubang bor pada driller/ well site/ geologist yang bertugas pastikan lubang aman untuk melakukan pengukuran, dan tanyakan informasi lain seperti Well ID, Depth Drill, Posisi kedalaman batu bara berdasarkan hasil pengeboran dan lain-lain. Adapun langkah-langkah pengukuran adalah sebagai berikut: Alat yang digunakan adalah Probe FGDC Pastikan basic unit (DDL) dalam keadaan OFF, ketika probe di pasang Pasangkan Probe FGDC pada head connector Tes signal sebelum di set up pada Roller shave dan posisi lobang bor Lakukan prosedur tes signal dengan menyalakan basic unit Tes signal dengan mendekatkan dan menjauhkan source radio aktif Apabila signal naik turun menandakan alat sudah terpasang dengan baik, OFF-kan kembali basic unit. Apabila signal tidak muncul maka OFF-kan DDL unit, lakukan pengecekan pada prosedur DDL unit, power winch, probe dan seterusnya. Jika sudah ditemukan penyebabnya, ON-kan kembali DDL unit. Lakukan kembali prosedur tes signal. Siapkan helper untuk memasang source dan menempati posisi roller shave, probe dan lobang bor. Set posisi kabel pada roller shave, pastikan dalam keadaan terkunci. Set posisi probe pada level 0 permukaan tanah di lobang bor dengan speed control Pastikan tali pengaman dan seluruh crew dalam keadaan siap Gunakan patok untuk menahan winch agar tidak bergerak maju. ON-kan basic unit dan lakukan prosedur pengukuran. Setting level datum permukaan lobang bor pada basic unit. Pastikan arah pengukuran UP pada software Recsalog saat pengukuran. Lakukan pengukuran dengan selalu mengontrol SPEED antara 2-4 m/minute pada saat pengukuran. Kurangi SPEED ketika mendekati bottom bor. Ketika probe menyentuh bottom lubang bor naikkan probe ± 50 cm sehingga kondisi kabel winch kencang atau tidak kendor. Buka caliper dengan memposisikan switch pada DDL “open”. Lakukan pengukuran dengan memperhatikan tampilan grafik pada laptop perhatikan grafik yang muncul pastikan semua channel menampilkan grafik pengukuran. Setelah probe sampai diatas hentikan winch dengan memutar speed control ke posisi 0 lalu tutup caliper dengan memposisikan switch di “close”. SAVE hasil pengukuran di Laptop. Matikan DDL dengan memposisikan Switch power ke “OFF”. Perintahkan crew untuk mengamankan probe dari lobang bor dan bersihkan dengan air dan keringkan probe sebelum dimasukkan kedalam tabung pelindung. Operator Elektrikal Logging diwajibkan menggunakan alat indicator radiasi radio aktif (Bed Film atau TLD).






1. 2. Pengukuran Reistivity dan Spontaneous Potensial: Alat yang digunakan adalah Probe SPR Pastikan basic unit dalam keadaan OFF, ketika probe di pasang Pasangkan Mud Pit dan tancapkan ke tanah yang basah. Pasangkan Probe SPR pada head connector. Putar switch ke posisi “Analog” dan dan tentukan besarnya tahanan dan tegangan yang akan digunakan. Tes signal sebelum di set up pada Roller shave dan posisi lobang bor Nyalakan DDL unit Lakukan prosedur tes signal dengan menyalakan DDL unit Tes signal, pada laptop respon akan nampak pada channel 7&8. Apabila signal tidak muncul maka OFF-kan basic unit, lakukan pengecekan pada prosedur basic unit, power winch, probe dan seterusnya. Jika sudah ditemukan penyebabnya, ON-kan kembali basic unit. Lakukan kembali prosedur tes signal. Siapkan helper untuk menempati posisi roller shave, probe dan lobang bor. Set posisi kabel pada roller shave, pastikan dalam keadaan terkunci. Set posisi probe pada level permukaan tanah di lobang bor dengan kontrol power winch. Pastikan tali pengaman dan seluruh crew dalam keadaan siap Patok winch agar probe tidak naik turun. ON-kan basic unit dan lakukan prosedur pengukuran. Setting level datum permukaan lobang bor pada basic unit. Lakukan pengukuran dengan selalu mengontrol SPEED antara 4-6 m/minute. Kurangi SPEED ketika mendekati bottom bor. Ketika probe menyentuh bottom lubang bor naikkan probe ± 50 cm sehingga kondisi kabel winch kencang atau tidak kendor. Kurangi SPEED ketika mendekati top bor. SAVE hasil record pengukuran pada harddisk. Perintahkan crew untuk mengamankan probe dari lobang bor. IV. PERLAKUAN TERHADAP PROBE Salah satu penyebab dari kerusakan probe adalah terbenturnya probe dengan keras dengan terbenturnya probe dapat menyebabkan probe rusak salah satunya adalah foto multiplier bisa pecah, ada kontak antara sirkuit probe dengan casing probe dan lain lain. Untuk mencegah hal tersebut alangkah baiknya jika kita dalam membawa probe perlu ekstra hati-hati dan dalam menyimpan probe dalam tabungnya haruslah dipastikan bahwa probe dalam keadaan aman dengan mengganjal sisi kanan dan kiri probe mencegah probe terbentur langsung dengan boxnya. Lakukan pembersihan setiap kali probe akan disimpan dalam tabung, lakukan pembersihan pin probe secara berkala untuk mencegah adanya karat pada pin probe bebat dengan unibell setiap sambungan probe untuk mencegah adanya air yang masuk jika kita melakukan pengukuran.




V. PERAWATAN GENSET Alat pendukung yang sangat penting dari alat logging adalah genset yang merupakan sumber listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan proses pengukuran, karena itu upayakan agar kondisi genset selalu prima dan tegangan yang dihasilkan selalu stabil. Tegangan yang tidak stabil dapat menyebabkan kerusakan pada alat logging, sebelum menggunakan genset cek terlebih dahulu tegangan yang dihasilkan dengan menggunakan avometer pastikan tegangan output dari genset ± 220V, jangan terlalu percaya pada indicator tegangan pada genset, terkadang banyak genset yang indikator tegangannya sudah rusak. Lakukan penggantian oli secara berkala, biasanya 2 minggu sekali atau berdasarkan frekuensi penggunaan genset dan juga lakukan penggantian busi secara teratur. Setiap akan melakukan pengukuran pastikan bahan bakar yang tersedia cukup, dan biasakan setelah melakukan pengukuran, bahan bakar genset diisi kembali agar ketika mendadak diperlukan untuk melakukan pengukuran, genset selalu siap digunakan. Penyimpanan genset jangan terkena matahari langsung dan hujan gunakan terpal unuk menutup genset dan alat-alat lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JENIS JENIS MATA BOR SUMUR & SEJARAHNYA

SURVEY GEOLISTRIK